COSILIA
Peneduh 1
hand embroidery on photo paper 50 x 75 cm 2022 |
Peneduh 2
hand embroidery on photo paper 50x75cm 2022 |
Konsep:
Saya setiap hari berkendara melewati pusat kota pagi dan siang hari. Saya memperhatikan kanan kiri jalan, ada saja yang berubah. Keberadaan pohon peneduh banyak yang hilang. Ada yang diremajakan dengan pohon baru, ada yang dipangkas habis tinggal batang pokoknya saja. Pantas saja siang hari terasa begitu menyengat.
Setelah sekian minggu, bahkan sekian bulan saya melewati rute yang sama, keadaannya makin memprihatinkan. Makin banyak pohon yang dipangkas habis tinggal menyisakan batang pokoknya.
Atas dasar pengalaman itu saya mencoba "protes", kenapa pohon-pohon itu harus dipangkas habis? Pohon-pohon yang telah dipangkas itu saya foto lalu saya cetak dan saya buatkan "daun" dengan benang melalui teknik sulaman tangan.
Keterkaitan dengan tema matrix dan mayapada, saya menciptakan dunia sendiri dengan mereka ulang pohon-pohon dengan daun warna warni yang saya ciptakan dengan benang, yang tidak seperti di dunia nyata.
Saya setiap hari berkendara melewati pusat kota pagi dan siang hari. Saya memperhatikan kanan kiri jalan, ada saja yang berubah. Keberadaan pohon peneduh banyak yang hilang. Ada yang diremajakan dengan pohon baru, ada yang dipangkas habis tinggal batang pokoknya saja. Pantas saja siang hari terasa begitu menyengat.
Setelah sekian minggu, bahkan sekian bulan saya melewati rute yang sama, keadaannya makin memprihatinkan. Makin banyak pohon yang dipangkas habis tinggal menyisakan batang pokoknya.
Atas dasar pengalaman itu saya mencoba "protes", kenapa pohon-pohon itu harus dipangkas habis? Pohon-pohon yang telah dipangkas itu saya foto lalu saya cetak dan saya buatkan "daun" dengan benang melalui teknik sulaman tangan.
Keterkaitan dengan tema matrix dan mayapada, saya menciptakan dunia sendiri dengan mereka ulang pohon-pohon dengan daun warna warni yang saya ciptakan dengan benang, yang tidak seperti di dunia nyata.