NAFA ARINDA
Topik Riset: Nandur Srawung dan Audiens |
PROFIL PERISETNafa Arinda, seorang Aries yang lahir di Jombang pada 21 April 1997. Ia memilih konsentrasi keramik pada studi sarjananya dan lulus dari Jurusan Kriya di ISI Yogyakarta pada tahun 2019. Selain keramik, ia juga memiliki ketertarikan pada seni-seni yang berakar dari tradisi dan seni-seni relasional. Hal tersebutlah yang menuntunnya untuk menempuh studi magister Jurusan Antropologi di Universitas Gadjah Mada dan baru saja lulus pada tahun 2022.
|
Tulisan 1: Instagram: Pintu Masuk Penonton Nandur Srawung dalam Ruang SiberAbstrak
Apakah anda mengikuti seniman ataupun akun gelaran seni kesukaan anda di media sosial tertentu? Dewasa ini relasi antara media sosial dan dunia seni semakin saling terkoneksi. Selain media arus utama, media sosial pun kini menjadi kendaraan berharga bagi para seniman dan penyelenggara kegiatan seni. Hal ini pun dilakukan oleh Nandur Srawung, dimulai pada helatan ke-5 pada tahun 2018 melalui akun Instagram resminya @nandursrawung. Nandur Srawung dalam kurun 2018-2022 telah mencoba berbagai strategi pemanfaatan Instagram untuk menjangkau interaksi penonton virtual. Terlebih dengan hadirnya pandemi Covid-19, Nandur Srawung dapat dikatakan telah melewati tiga masa yang berbeda yaitu masa pra pandemi Covid-19, masa pandemi Covid-19 dan masa pasca pandemi Covid-19. Karena itu, penelitian ini akan memetakan perkembangan Nandur Srawung dalam penggunaan Instagram sebagai sebuah ruang siber untuk menjangkau interaksi penonton virtual dalam kurun 3 masa. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi virtual pada Akun Instagram Nandur Srawung. Data yang telah dikumpulkan, dianalisis menggunakan pendekatan media sosial dalam budaya di masyarakat. Ditemukan bahwa konten-konten Instagram yang dibuat oleh Nandur Srawung dalam kurun waktu 3 masa mengalami perkembangan, khususnya pada pemanfaatan fitur yang disediakan oleh Instagram. Hal tersebut mendulang interaksi penonton virtual didalamnya. Pada masa pra pandemi Covid-19, konten Instagram Nandur Srawung berupa publikasi, informasi serta dokumentasi kegiatan yang terjadi di galeri. Selanjutnya masa pandemi Covid-19, Nandur Srawung lebih mengeksplorasi fitur yang disediakan Instagram menjadi ruang interaksi dua arah dengan bentuk kehadiran dalam jaringan melalui diskusi-diskusi virtual. Terakhir, masa pasca pandemi Covid-19, konten-konten Instagram Nandur Srawung menyuguhkan berbagai eksplorasi visual untuk melengkapi publikasinya. Kata Kunci: Penonton, Virtual, Interaksi, Instagram |
Tulisan 2: Nandur Gawe: Peluang Eksplorasi Kebudayaan Masyarakat Melalui kacamata Seni
Abstrak
Nandur Srawung ke-9 tahun 2022 dengan tajuk Matrix Mayapada menggagas sebuah program bertajuk Nandur Gawe. Cikal bakal Nandur Gawe sendiri sebenarnya sudah ada semenjak Nandur Srawung tahun-tahun sebelumnya dengan nama Srawung Temu dan Srawung Moro. Nandur Gawe sebagai program lanjutan Srawung Temu dan Srawung Moro dengan cakupan yang lebih luas menggunakan format pengajuan terbuka yang memfasilitasi kegiatan-kegiatan seni yang diinisiasi oleh individu/komunitas seni di Yogyakarta. Program Nandur Gawe diharapkan dapat menjadi sebuah langkah yang memfasilitasi masyarakat pelaku seni maupun non-seni untuk mendapatkan pengalaman berkegiatan seni di masyarakat dan benar-benar bersentuhan langsung dengan komunitas-komunitas tertentu. Berdasar pada latar belakang tersebut, penelitian ini akan menganalisis dan memetakan tanggapan masyarakat pelaku seni maupun non seni yang terlibat dalam kaitannya dengan pengalaman yang diperoleh pada kegiatan-kegiatan Nandur Gawe. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi partisipasi dan wawancara semi terstruktur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan pendekatan seni relasional. Hadirnya Nandur Gawe menjadi semacam pelebur jurang pemisah antara seniman dan penonton, antara publik seni dan non-seni. Melalui kegiatan-kegiatan seni di masyarakat, seniman profesional berubah fungsi menjadi organisator yang tugasnya hanyalah menjadi penghubung yang mengkoordinasikan massa sehingga menciptakan serangkaian hubungan sosial yang baru dan disusul oleh terciptanya kenyataan sosial yang baru pula. Kegiatan-kegiatan Nandur Gawe memberikan pengalaman kepada masyarakat mengenai aktivitas kreatif yang menggembirakan untuk melihat peluang sejauh apa kebudayaan masyarakat dapat dieksplorasi dengan kacamata seni. Seni-seni yang dihadirkan di masyarakat melalui program Nandur Gawe dirasa menjadi lebih tertanam pada ruang sosial sehari-hari dan seringkali menghadirkan pengalaman-pengalaman tak terduga. Kata kunci: Seni Relasional, Eksplorasi, Komunitas |