Rangga RJP |
The Existence of Anomaly Intellegence and Agastyaparwa's Genetic Engineering
130cm x 120cm Aquarelle Drawing on Eco Friendly Paper 300gsm 2022 |
Konsep:
Manusia adalah suatu spesies sempurna untuk mengkoordinasikan pikiran. Pikiran merupakan suatu hal yang masih pada ranah konsepsi seperti, ide, gagasan, atau entitas dalam tataran metafisik yang berupa imajinasi dalam ranah mental. Berbagai hal dalam pikiran yang melayang-layang itu adalah embrio dari cikal bakal materi fisik yang akan eksis jika manusia itu berkehendak menciptakan materi imajinernya dalam bentuk fisik yang dapat dicerna oleh kacamata empiris atau indrawi. Karya ini juga menjelaskan secara visual dan tekstual sebagaimana konsepsi Rene Descartes “cogito ergo sum” merupakan suatu jembatan dari produk imajiner yang relevan.
Produk imajiner karya ini menjelaskan kebutuhan perkembangan keduniawian manusia dalam kebutuhan hidup yang eksis dan relevan seperti kebutuhan akan perkembangan teknologi, dimensi ruang dan waktu, lingkungan hidup, spiritualitas, hingga intelektualitas.
Bagi saya, produk imajiner dalam ranah metafisik adalah bagian dari eksistensi kecerdasan manusia yang hampir relevan eksis dan nampak secara empiris, karena tidak semua spesies manusia dapat mengeksistensikan produk metafisiknya, dan fenomena seperti itu disebut anomali. Salah satu manifestasi dari Kecerdasan Anomali dapat dilihat pada visualisasi produk neosains dari Naskah Kuna Agastyaparwa mengenai rekayasa genetika, yaitu hasil dari hasrat imajiner menuju dunia multi realitas. Dari karya inilah kita bisa memahami konsep matrix dan mayapada yang sebenarnya sudah terformulasikan sejak dahulu.
Manusia adalah suatu spesies sempurna untuk mengkoordinasikan pikiran. Pikiran merupakan suatu hal yang masih pada ranah konsepsi seperti, ide, gagasan, atau entitas dalam tataran metafisik yang berupa imajinasi dalam ranah mental. Berbagai hal dalam pikiran yang melayang-layang itu adalah embrio dari cikal bakal materi fisik yang akan eksis jika manusia itu berkehendak menciptakan materi imajinernya dalam bentuk fisik yang dapat dicerna oleh kacamata empiris atau indrawi. Karya ini juga menjelaskan secara visual dan tekstual sebagaimana konsepsi Rene Descartes “cogito ergo sum” merupakan suatu jembatan dari produk imajiner yang relevan.
Produk imajiner karya ini menjelaskan kebutuhan perkembangan keduniawian manusia dalam kebutuhan hidup yang eksis dan relevan seperti kebutuhan akan perkembangan teknologi, dimensi ruang dan waktu, lingkungan hidup, spiritualitas, hingga intelektualitas.
Bagi saya, produk imajiner dalam ranah metafisik adalah bagian dari eksistensi kecerdasan manusia yang hampir relevan eksis dan nampak secara empiris, karena tidak semua spesies manusia dapat mengeksistensikan produk metafisiknya, dan fenomena seperti itu disebut anomali. Salah satu manifestasi dari Kecerdasan Anomali dapat dilihat pada visualisasi produk neosains dari Naskah Kuna Agastyaparwa mengenai rekayasa genetika, yaitu hasil dari hasrat imajiner menuju dunia multi realitas. Dari karya inilah kita bisa memahami konsep matrix dan mayapada yang sebenarnya sudah terformulasikan sejak dahulu.
Nandur SrawungAnnual visual arts exhibition
Taman Budaya Yogyakarta Sriwedani st. no.1, Yogyakarta, Indonesia |
|
